Kamis, 23 April 2015

Kumpulan puisi terbaru 2015 - Karya Sanggar Sasima

                     “HUJAN”
                                                                           Karya : Ade Mispuanti  
Hujan...
Hujan adalah anugrah
Engkaulah yang telah membasahi bumi ini
Dan engkaulah yang telah menyuburkan
Tanaman-tanaman. Dan engkau juga yang telah membanjiri Lingkunganku
Engkau telah memberikan kerindangan atas taman
Yang telah engkau suburkan
Hujan...
Hujan adalah  karunia yang engkau berikan
Untuk kami semua
Engkau bagaikan penyejuk bagi kami
Engkau memberikan kesegaran menghilangkan
                                     Ketandusa dan kekeringan.      





“Rindu kami Ya Rasulullah”
                                                  Karya : Yasmin   
Ya Rasulullah...
Diri ini penuh dosa
Hari ini penuh gelisah
Hati ini penuh tanda tanya
Tanpa kau menjawab

Ya Rasulullah...
Akankah kau menganggap kami sebagai umatmu
Akankah kau tersenyum penuh kebanggaan

Ya Rasulullah...
Kami rindu kamu Ya Rasulullah
Tiada hari tanpa shalawat
Tiada hari tanpa salam dan zikir
Ya Rasulullah...
Kami rindu shalawat engkau
Kami rindu salam dan zikir engkau
Shalawat mu lah
Membuat kami rindu
Salam dan zikir mu lah
Membuat kami rindu

Sejarahmu
Ingin kami menirunya
Perjuanganmu
Membuat kami tidak putus asa
Kami ingin bertemu dengan mu
Ya Rasulullah...
Kami ingin mendengar
Shalawat dari mulut mu
Yang penuh suci tanpa ada dosa
Ingin kami mencium tanganmu
Tanpa ada noda
Ya Rasulullah...
Kami akan selalu rindu shalawatmu
Engkau Baginda kami Ya rasul
Engkaulah sebaik-baik ciptaan ALLAH
Ya Rasulullah
Kami akan selalu rindu shalawatmu
Ya Rasul Ku...


                    “Hujan”
                                       Karya : Faisal
Kotaku dingin menusuk tulang
Wajahnya basah berkeringat mendung
Jalananya berair diantara sempit gang
Sungainya berarus air menggenang

Kotaku layu diantara suburnya daun..
Surya merangkak namun enggan bertampak
Mengayuh jukung diantara sampah-sampah
Yang berlabuh
Memupus harapan diantara lanting yang runtuh

Hujan...
Airmu begitu deras turunnya
Suaramu begitu bising terdengar
Mengantarkan aku larut dalam kenangan
Ketika Ibuku memboncengku
Dengan sepeda bututnya menyusuri
Jalan basah semasa kecilku...



“Bintang”
                                                                                  Karya : Norlina
Sunyi sepi dimalam hari..
Berselimut lembut akan dinginnya hari
Kota nan ramai
Namun sunyi tetap di benak hati
kemana lagi aku akan pergi
untuk menghilangkan kegelisahan diri
sejenak ku terdiam kutatapi langit
kulihat kemerlap kemerlip cahaya
Cahaya itu kini seakan tersenyum kepadaku
Semakin jelas dipandangan mata
ribuan bintang kini menemani malam ku
Tuhan...
Terimakasih akan Bintang
yang kau ciptakan indah di malam hari...
Kini Tak ada kata kesunyian dalam Hidupku...
Kini benakku yang sunyi telah sirna akan hadirnya
Bintang...